Galau No More, Allah Forever

Inilah quote singkat dalam sebuah postingan seorang Ustadz/guru kita yang InsyaAllah dimuliakan oleh Allah ta'ala, yang kini quote itu menjadi reminder untuk diri saya pribadi, dan mungkin saja untuk teman-teman sekalian.

Tidak serta merta adanya larangan tanpa alasan, melainkan untuk kebaikan dan ketenangan. Seperti halnya larangan bersedih, dan larangan pada orang yang sedang marah, contoh dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: 
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ 
Laa Taghdob wa Lakal Jannah. Artinya: "Janganlah engkau marah, maka bagimu surga." [HR. Thabrani]

إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ 
Artinya: "Apabila seorang dari kalian marah, hendaklah ia diam." 
(HR Ahmad dan Bukhari).

Lebih baik diam daripada mengutarakan emosi, ada peribahasa yang mengatakan diam adalah emas. Perintah diam ketika marah agar bisa meredam gejolak dalam hati. Karena ketika seseorang marah ataupun bersedih, cemas, dan kecewa, maka mata hati tertutup untuk bisa melihat hikmah dari setiap ketetapan Nya, akan sulit menerima nasihat walau benar sekalipun, pada akhirnya tidak ada ketenangan bagi mereka yang bersedih, suka marah, cemasan, dan kecewaan, karena hanya yg bisa melihat hikmah lah yang mendapatkan ketenangan hakiki dari-Nya.

Larangan yang selalu dibarengi dengan alasan yang menenangkan, membuat hati mudah lapang menerima kenyataan, sehingga dengan kerelaan hati menjauhi larangan-Nya. Bagi saya pribadi, inilah larangan karena sayang, bukan karena egoisme. Tidak dikatakan karena Allah tidak suka, karena Allah marah atau pun benci, melainkan karena untuk kebaikan dan keselamatan hamba itu sendiri. Hal ini menunjukkan betapa sayangnya Allah pada hamba-Nya.

Secara tidak langsung, Allah telah mengajarkan kita bagaimana harus menyikapi suatu keadaan, jika kita dihadapkan pada sebuah pertentangan, metode ini sangat cocok diterapkan dalam mendidik manusia, termasuk parenting orang tua ataupun guru dalam mendidik anak-anaknya, saya yakin anak akan luluh, walau logikanya memiliki banyak pertanyaan, dan beribu alasan untuk membangkang, karena pada akhirnya, anak hanya ingin merasa aman, dimengerti, anak hanya perlu tau kenapa harus ini dan tidak boleh itu.

Akhir kata, akan selalu ada hikmah dibalik setiap kejadian. Yakinlah, jika kau tidak melihatnya, cobalah untuk meraih ketenangan itu dahulu, dan kau akan melihatnya, betapa banyak hikmah yang ingin Allah tunjukkan kepada kita, betapa banyak nikmat yang bisa kita syukuri :)

Mulailah untuk tidak bersedih lagi, tidak marah, tidak cemas, dan tidak lagi merasa kecewa, turunkan ekspektasi kita terhadap makhlukNya, cukuplah Allah menjadi tempat kita berharap, dan meraih ketenangan yang hakiki.

Galau no more, Allah forever ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cukuplah Allah Sebagai Penolongku

Jiwa Positif vs Jiwa Negatif

Singkat Cerita Tentang Dill~