Jiwa Positif vs Jiwa Negatif
Bangkitlah Engkau Jiwa yang Lemah
Was was membuat kita lemah, membuat kita tidak mampu, membuat kita su'udzon dan seterusnya. Sangat penting sekali kita berdzikir untuk menstabilkan jiwa. Dzikir itu makanan jiwa, orang tidak berdzikir seperti mayat hidup. Jasad kita didalamnya ada ruh yang tidak aktif ketika tidak berdzikir, maka yang masuk ruh syetan.
Yuuk wajib dibaca... tentang bagaimana ruh positif dan ruh negatif bekerja.
JIWA POSITIF DAN NEGATIF
Setan itu membisikkan suara yang disebut was-was, gelombang suara hingga ke qolbu. Hati yang tidak ada dzikir senantiasa akan mendengarkan was-was dan cenderung mengikuti was-was ini. Banyak kita diwas-wasi agar dzikirnya cepat-cepat, buru-buru atau nanti-nanti karena sibuk. Disana kelirunya.
Tapi berzikirlah luangkan waktu untuk membaca tahlil itu istighfar itu maka Allah tidak akan menjadikanmu Sibuk hari ini. Karena sibuk itu di kalbu. abstraknya sibuk, realitanya adalah kerjaan lain isi kepala lain isi hati lain tidak menyatu.
Inilah yang dikenal sebagai Lost signal, Blank, plin-plan, linglung, bingung. Jasad dan jiwanya tidak pada koordinat yang sama, tidak pada tempat yang sama. Sederhananya anda sementara kerja hal 1 Tapi kepala anda sudah mengerjakan hal 4.
Was-was setan akan terus memenuhi qolbu manusia yang lalai tidak ada kalimat dzikir di dalamnya dan itu terus berulang hingga memenuhi kepala. Maka salah satu hikmah faedah dari dzikir yang berulang itu juga bisa mencegah bisikan was-was.
Hati adalah sumber yang akan menghasilkan sikap dan perilaku yang menggerakkan jasad dengan perintah. Orang-orang yang tidak berzikir hatinya akan selalu dipenuhi dengan bisikan tentu saja khauf + tahzan - tawakal = was-was.
Tanpa dzikir hati ini sakit dan mati. Hati yang penuh dengan hubnuddunya akan memalingkan manusia pada Fitrahnya. Contohnya dari sifat sosialis menjadi individualis atau egois. Kepekaan, kepedulian atau yang biasa mereka sebut dengan jiwa sosial itu akan redup.
Jika hati redup, jiwa akan dipenuhi dengan: pesimis, su'udzon, sempit dan segala hal yang bernilai negatif. Manusia tanpa dzikir sebenarnya ruhnya lapar, sakit dan bahkan mati.
Dari Abu Musa Al-Asy'ari radhiyallahu Anhu. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda "perumpamaan orang yang berdzikir mengingat robnya dan yang tidak bagaikan orang yang hidup dan orang yang mati" (HR. Bukhari)
Dan bahayanya ini bisa menular dan berimbas. Orang-orang yang penuh dengan nilai negatif pada jiwanya (aura negatif) itu mungkin bisa menularkan kepada siapa saja.
Contoh kasus: pernah tidak jika berhadapan dengan seseorang yang jiwanya lagi buruk sedang kesal atau marah? Maka perhatikan gaya bicaranya, ikutan jengkel juga? atau Ketika anda berhadapan dengan orang marah tiba-tiba anda ikut sesak dan berkerut sehingga nada juga jadi tinggi.
Itu gambaran saat jiwa buruk Itu memenuhi dari anda. Dahi yang berkerut, bibir yang cemberut, jarang senyum menggambarkan bahwa hidupnya penuh sempit dan masalah yang repeat order atau berulang.
Sekarang kita lihat Bagaimana seseorang yang suasana hatinya bagus. Anda akan dapati ia murah senyum, ramah dan husnudzon.
Jiwa yang beraura negatif: kosong, hampa, lalai, maka setan akan mengisinya dengan was-was. Lintasannya akan kuat di benak cara berfikirnya akan dipengaruhi oleh setan tentu saja: pesimis, individualis, tidak senang bergaul, minderan, tidak suka bergaul, tidak suka keramaian, tidak suka bersosialisasi, dan seluruh sifat yang bernilai negatif ini berasal dari HATI YANG KOSONG.
Ada juga orang yang dunianya kelihatan periang, suka tertawa, pemurah dan masih saja bertanya "entah mengapa hatiku terasa kosong". Jelas saja kosong karena tidak ada dzikir di sana. BETAPA WAJIBNYA DZIKIR INI.
Dzikir Tasbih menghidupkan hati.
Anda rajin ibadah tapi malas dzikir. Ini mengakibatkan hati merasa mati tidak ada ruhnya. Saat ibadah merasa tidak diterima. Ibadah sambil berpikiran buruk. Ini obatnya dzikir Tasbih ini.
Dzikir tahlil menghidupkan ruh lebih bergairah. Ibarat lampu ia akan membuat jasad lebih berpendar lebih keluar cahayanya.
Saat tidak ada tahlil jasad Anda akan merasa malas beribadah, berdiri salat lemas lunglai seperti Nutrijell yang dipaksa tegak. Bawaannya mau tidur saja, ngantuk, gampang pingsan, gampang Lost fokus seperti ruh keluar pada jasadnya.
Pernah rasa tidak saat Anda mendengar ceramah maka Anda menetap blank ke depan, terbelalak namun gambar tidak jelas tapi pikiran Anda lancar dan jelas membayangkan yang lain <--- lost signal.
Jiwanya tidak berada pada tempatnya. Bukan ruhnya. Jiwanya ibarat senar gitar yang anda petik ia bergetar tidak pada posisi yang gampang pingsan itu termasuk lepas jiwanya.
Pingsan disebabkan karena jiwa yang terguncang. Berguncang karena panik. Saat panik tidak ada pegangan. Dia lost signal. Jatuhlah ia. Sama seperti orang yang mau tidur ia lost signal di sana tapi wajar karena jasad memang mengantuk dan lelah.
Yang masalah masih jam 07.00 pagi Anda sudah Lost signal. Mau tidur saja bawaannya. Ini diambil kesempatan oleh setan untuk membisikkan amalan dan memerintahkan atau menggerakkan Anda untuk melakukan hal-hal di luar Fitrah (bathil).
Kalau Anda dapati orang pingsan, itu dia sedang lost signal, signal lemah, jiwanya terombang-ambing, tidak ada pegangan, tidak ada Tawakal.
Penyakit yang disebut lemah fisik itu tidak ada. Jika darahnya normal, organnya normal namun selalu nampak loyo dan lemas ini ruh yang redup. Maka dzikir tahlil ini makanannya jiwa yang akan memenuhi, mengenyangkan.
Jika di jasad ada disebut asupan dan antibodi. Asupan itu bahan pembangun. Imun dan antibodi itu bahan perlindungan.
Maka dzikir juga bagi menjadi dua:
1. Zikir murni, hanya ada kalimat Allah: pengagungan, penghambaan, pensucian, tanpa ada kalimat permintaan.
2. Namun jika ada kalimat permohonan maka itu adalah doa biasanya diawali "Allahumma....", "a'udzubika.....".
Kalimat yang diawali dengan "Allahumma...." "a'udzubika..." Iya ibarat antibodi pada ruh.
Jiwa yang penuh dzikir akan hidup dan optimis, lebih lembut dan gampang husnudzon.
Sumber : Ustadz Iqbal Abu Falah
Penulis : Div. Tahsin RH-G
Silahkan Download ⬇️
Repost by. Dill
Komentar
Posting Komentar