Kisahnya Mama' dan Ba'ba
Awal-awal kenal OMD, apa-apa dikaitkan dengan OMD, dimana-mana bahas OMD, bahkan ditempat makan sekalipun.
Hari ini, mama' masak menu sayur bening (Buncis, Kelor, daun purusan, daun labu Siam). Singkat cerita, Kami makan bersama mama' dan ba'ba. Keduanya memiliki femur yang berbeda, tentu saja.
Mama' orang kanan, dan Ba'ba orang kiri, jelas berbeda dari segi selera dan kepribadian. Saya sendiri orang kanan, hehe. Makna orang kanan dan orang kiri sendiri kami bahasakan sebagai pemilik femur, orang kanan dengan femur kanan dan orang kiri dengan femur kirinya.
Singkat cerita, kami duduk bersama setelah menyiapkan makanan dan semua makanan sudah berada di hadapan kami. Sambil duduk dengan formasi segitiga, mama' pun mulai mengambil piring dan mulai menuangkan makanan ke piringnya, di susul saya dan Ba'ba.
Ditengah aktifitas ambil mengambil makanan ke piring, terjadi percakapan singkat diantara kami, saya memulai dengan pertanyaan tentang kesukaan Ba'ba ditengah beliau menuang sayur ke piring nya.
"Ba'ba, lebih suka mana? Sayur bening atau sayur santan?
Dengan refleks Ba'ba menjawab "Sayur santan", lalu Mama' gak mau kalah langsung balas jawab "Kalo saya, sayur bening mi itu kesukaan ku, tidak bisaka kurasa tidak makan sayur dalam sehari, lemas ka, tidak tau kenapa".
Sebenarnya saya sudah menduga jawaban dari keduanya (Ba'ba dan Mama'), bertanya guna meyakinkan diagnosa saja. Mama' suka masak sayur bening karena beliau memang orang kanan, walau Ba'ba ikut makan sayur bening setiap hari, maka jawabannya tetap saja lebih suka sayur santan karena beliau orang kiri, hehe.
Tidak lama kemudian, Ba'ba mengkritik sayur nya gak ada rasanya, sementara mama' yakin kalo garamnya sudah pas dan enak, ini memang pola yang berulang, dan sering terjadi di meja makan.
"Kalo kurang garam masih boleh ditambah, tapi kalo kelebihan garam, ditambah air akan mengurangi cita rasa dari bumbunya" kalimat yang biasa diagungkan Mama' untuk membela diri.
Pas mama' tanya saya, jelas saya bilang "enak ji, pas! kita satu selera Mak, karena sama-sama ki orang kanan" sambil kujelaskan secara singkat kenapa selera kita bisa berbeda. Ba'ba orang kiri, orang kiri suka yang asin-asin, jadi wajar saja kalo Ba'ba merasa sayurnya kurang garam, hehe. Akhirnya, sempat Nemu solusi, "Begini saja, siapkan garam setiap mau makan, jadi Kalo dirasa kurang garam, sisa tambai" kata Mama'.
Lalu, apa hikmah yang bisa diambil dari cerita singkat ini?
Gak ada si paling benar atau salah dalam cerita ini, karena kita merasakan hal yang memang fitrahnya kita sebagai pemilik femur yang berbeda. Tau kepribadian orang itu seru, namun pada intinya, saling mengenal agar bisa saling menerima dan memahami, melengkapi kekurangan satu sama lain, dengan begitu seseorang tidak akan mudah menjudge, tersinggung, atau bahkan berprasangka buruk terhadap orang lain.
Semua, ada ilmunya. OMD bukan hanya mengajarkan gerakan kesembuhan, melainkan ilmunya mengajarkan kita saling mengenal dan memahami.
#OMDkeren
Komentar
Posting Komentar