Rumah Bersejarah Kakek dan Nenek
Hampir setahun lamanya gak pernah mampir ke Batas Kota (pegadaian bugis) rumah kakek dan nenek, sudah jarang mampir setelah almh. Nenek (hj. Misa) meninggal dunia. Sering memantau dari jauh (GWA family Bantaeng) kakek (hj. Kulle) mulai sakit-sakitan, setelah mendengar kabar kesehatan beliau semakin memburuk, kudengar-dengar beliau selalu mencari ku dan menanyakan keberadaan ku.
Iya sih, akhir-akhir ini setiap pulang kampung selalu saja tidak ada kesempatan untuk menjenguk, waktunya selalu mepet keburu balik ke Makassar. Akhirnya saya berniat menjenguk kakek sebelum balik lagi ke Makassar.
Kemarin, Selasa 28 Maret 2023 saya mampir kerumah Kakek bersama ponakan kecil ku (Syabil), menjenguk sekaligus menginap beberapa malam (niatnya sih) qodarullah baru se-malam, pagi nya sudah dapat kabar tidak mengenakan, adik masuk Puskesmas karena Asma nya kambuh.
Paginya saya dan ponakan berangkat ke Puskesmas Bissappu, dijemput oleh Ba'ba (bapak) pake motor, qodarullah diperjalanan terali motornya putus, dan saya pun bersama ponakan memutuskan untuk berjalan kaki menuju Puskesmas, kebetulan jaraknya sudah tidak jauh dari lokasi kami berada (terali putus).
Setelah cek kondisi adik yang masih terbaring lemah (waktu itu), saya langsung bergeser ke sekolah adik saya di SMADA untuk mengonfirmasi ke wali kelasnya, karena sebenarnya hari ini Dia harus mengikuti UTS. Alhamdulillah dapat respon yang baik, adik di izinkan untuk mengerjakan ujian jarak jauh, bersyukurnya karena ujian nya dikerjakan secara online melalui link yang dibagikan di GC (Google Classroom).
Oiya, gambar dibawah ini adalah salah satu tulisan kakek yang sempat saya abadikan, tulisan miring kapital, bertintah biru diatas kertas putih berisi pesan tersirat yang cukup memberikan makna yang mendalam dan reminder bagi yang membacanya, terpampang jelas diatas bupet (lemari pajangan/tv) sehingga dari kejauhan pun kita masih bisa membacanya.
Itulah salah-satu kebiasaan kakek, didalam kamarnya penuh dengan reminder tulisan-tulisan, dan do'a-do'a pendek lengkap dengan tulisan arab dan artinya, beliau juga punya banyak buku-buku pengetahuan soal agama, kadang saya suka baca dan ada beberapa buku yang saya ambil, salah satunya buku "Kumpulan Khutbah Jum'at" hehe.
Hal yang saya rasakan ketika memasuki rumah kakek seperti memutar kembali memori masa lalu, banyak moment yang teringat, mulai dari kenangan masa kecil, orang-orangnya, hingga pesan-kesannya. Mata ini meraba ke setiap sudut rumah, menghayati pajangan foto dan tulisan-tulisan yang tertempel di dinding rumah.
Rumah kakek tidak seperti dulu lagi, nampak kusam tak terawat, terasa sunyi terkhusus di ruangan kecilnya (kamar) sepeninggal almh. Nenek, rumah yang dulu ramai dengan suara anak dan cucunya, kini anak-anak nya sudah punya rumah sendiri, kini hanya sesekali dan menunggu moment lebaran untuk kembali meramaikan rumah tua dan penuh sejarah itu.
Oiya, semoga kakek lekas sembuh dan diampunkan dosa nya oleh Allah aamiin, tidak tega mendengar rintihan kakek yang kesakitan, maklum di usia kakek yang sudah tua, tulangnya mulai mengeropos, beliau pekerja keras di usia muda nya, banyak hal baik yang telah beliau lakukan, selain sebagai petani, penjaga museum bersejarah, beliau juga aktif menjadi pengurus Masjid Nurul Amin Beloparang, semoga Allah ta'ala membalas segala kebaikan beliau, InsyaaAllah.
Komentar
Posting Komentar